Skip to main content

Penuntut Ilmu dan Kemiskinan



DI Indonesia tingkat kemiskinan masih sangat tinggi. Semakin tinggi tingkat kemiskinan, kesenjangan social juga dirasa makin tinggi. Alasannya? Karena yang kaya makin kaya dan yang miskin tetap kekurangan atau malah jadi lebih miskin. Miskin di sini berarti kekurangan harta benda.

Kemiskinan, akan jika dikaitkan dengan pendidikan, akan mempunyai hubungan yang erat. Kemiskinan memberi pengaruh pada pendidikan, salah satunya yaitu, putus sekolah atau tidak sekolah karena tidak punya biaya. Itu nyata sekali. Di negeri ini banyak anak-anak yang seharusnya mengenyam pendidikan, tetapi karena orang tua tidak mampu membiayainya mereka tidak bisa sekolah. Walaupun sekarang ini pemerintah telah membebaskan biaya sekolah untuk tingkat dasar dan menengah, masih banyak yang tidak sekolah.

Ada yang beranggapan tidak usah sekolah juga tidak menjadi masalah, asal bisa bekerja dan hidup seadanya, itu sudah cukup. Buat apa sekolah kalau hanya menghabiskan uang dan tenaga. Pernyataan seperti itu, seakan-akan menunjukkan siakp pasrah dan menyerah sebelum berusaha untuk bisa sekolah. Padahal sekolah itu penting. Pendidikan juga sangat penting. Dengan pendidikan tidak akan ada orang yang bodoh. Mengapa? Karena jika kita sudah mengenyam pendidikan, terutama di sekolah, pasti akan diajari bagaimana cara membaca dan menulis. Dengan membaca kita bisa tahu informasi dari sumber manapun. Dengan menulis kita tidak akan terhapus oleh perubahan zaman.

Dalam menuntut ilmu, sebenarnya kemiskinan hanyalah sebuah alasan. Kalau ada keinginan dan tekad yang kuat membaja, insya Allah pasti bisa. Di dunia ini tidak sedikit ilmuwan yang berangkat dari keterbatasan dan penderitaan , terutama masalah biaya, tetapi mereka bisa sukses, mereka bisa mewujudkan impian dan harapan mereka. Nabi Muhammad Saw. dalam berdakwah untuk mengajarkan Islam kepada umatnya, harus melewati berbagai cobaan dan rintangan yang berat, sehingga Islam sampai kepada kita sekarang.

Bagi pelajar atau penuntut ilmu, kemiskinan itu ibarat teman akrab yang setiap saat selalu ada. Kemiskinan dan penderitaan itu saat menuntut ilmu harus benar-benar dinikmati. Disaat menuntut ilmu, dan kemiskinan itu menghampiri, bersyukurlah, karena itu akan menjadi penyemangat kita untuk maju, dan ilmu itu akan lebih meresap ke dalam hati. Keikhlasan dan kegigihan adalah kuncinya. Jangan menyerah hanya karena kemiskinan! Jangan takut pada kemiskinan, karena Tuhan kita bukan kemiskinan, Tuhan kita hanya satu yaitu Allah SWT. Yakinlah!

Comments

Popular posts from this blog

Makna Kalimat Basmalah

Bismillahirrohmanirrohim (dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang), kalimat yang permulaan yang oleh Rosulullah sangat dianjurkan untuk dibaca setiap kali akan memulai suatu pekerjaan atau apapun. Kalimat ini diistilahkan dengan Kalimat Kekhalifahan, dengan pengertian bahwa, manusia diciptakan oleh Allah SWT. di muka bumi ini sebagai khalifah Allah SWT. Apa bukti yang menunjukkan bahwa manusia itu sebagai khalifah? Yaitu kalimat bismillahirrohmanirrohim . Seseorang jika ingin mendapatkan legalitas dari Allah untuk mencabut nyawa seekor kambing, maka orang tersebut haruslah mengucapkan nama Allah. Kalau tidak maka apa yang ia lakukan adalah suatu pelanggaran, dan dia dihukum dengan tidak boleh memakan hewan tersebut. Seorang juru bicara pejabat menteri, jika ingin menyampaikan suatu amanat dari pejabat tersebut , maka terlabih dahulu dia harus mengatakan “Atas nama Bapak Pejabat Menteri”, karena dengan begitu, maka dia sudah mendapatkan legalitas untuk berbicara, d...

Sejarah Nabi #7

Sumur Zamzam Sahabat fillahku, atas kehendak Allah SWT jua, Nabi  Ibrahim as. mengajak Bunda Hajar dan bayinya pergi jauh, jauh sekali; ke tengah sebuah lembah tandus yang sekarang disebut Mekah. Tempat itu merupakan tempat persinggahan rombongan pedagang. Akan tetapi, saat itu adalah saat-saat paling sepi sepanjang tahun. Tidak ada satu orangpun yang tampak di sana. "Aku harus meninggalkanmu," kata Nabi Ibrahim kepada istrinya. "Apakah ini kehendak Allah SWT?" tanya Bunda Hajar. Nabi Ibrahim  mengangguk pasti, "Allah pasti menjagamu dan anak kita." Kemudian, Nabi Ibrahim  pergi meninggalkan Bunda Hajar dan Ismail dengan bekal seadanya. Tidak lama kemudian, air pun habis. Ismail menangis kehausan. Bunda Hajar kebingungan, apalagi saat itu air susunya pun tidak keluar. Ke mana dia harus mencari air di tempat setandus ini? Bunda Hajar berlari ke puncak bukit terdekat. "Ya Allah hindarkan kami dari mati kehausan. Berikanlah k...

"Ketika Mas Gagah Pergi"

Sinopsis Buku  "Ketika Mas Gagah Pergi" Gita selalu bangga pada abangnya yang ia panggil Mas Gagah. Namun suatu hari Mas Gagah berubah! Berubah pula semua kehidupan Gita. Dan ketika kemudian Mas Gagah pergi, apa yang terjadi dengan Gita? Siapa Nadia Hayuningtyas dan lelaki berkemeja kotak-kotak yang selalu Gita lihat di dalam bus, kereta api, dan berbagai tempat ini? Dan mengapa lelaki itu mengingatkannya pada Mas Gagah? Apa kata mereka tentang KMGP? Ketika Mas Gagah Pergi sangat menginspirasi saya sebagai remaja saat itu, dan membuat saya menjadi pribadi yang lebih peduli pada sekitas serta lebih mencintai Islam. Kisah ini abadi dan mampu mengubah pembacanya jadi lebih baik. (Asma Nadia, Penulis Buku-buku Best Seller Indonesia) Saya membaca KMGP saat SMP. Buku ini bukan hanya membuat saya bergetar dan menangis, namun mampu menginspirasi dan menggerakkan saya untuk berubah. Buku ini sangat saya rekomendasikan untuk anak-anak muda dan siapa saja. (Hamas Syahid...