Pedagang keliling. Di Jakarta, kita sangat mudah menemukan orang yang profesinya sebagai pedagang keliling. Tidak usah jauh-jauh, ketika kita melengkahkan kaki keluar rumah, dalam jarak beberapa langkah akan kita bisa menemukannya. Di sana kita bisa melihat dan memperhatikan orang-orang lewat yang membawa barang dengan cara yang bervariasi. Ada yang dipikul, di gendong, didorong, dan lainnya. Misalnya, pedagang buah, pedagang sayur, dan pedagang-pedagang makanan kecil lainnya. Dari siang sampai malam para pedagang itu akan tetap ada dan datang silih berganti.
Para pedagang itu pasti membawa barang dagangan yang sedikit. Beban berat di pundak seakan tidak pernah mereka rasakan. Tiap hari, tanpa mengenal lelah, terus berjalan menyusuri kota ini. Keikhlasan dan kagigihan dalam mencari rizki untuk menyambung hidup, menghilangkan beban itu.
Pernahkah Anda berpikir berapa penghasilan mereka tiap harinya? Pernahkah Anda memikirkan bagaimana mereka bisa menghidupi keluarga mereka untuk tetap bertahan hidup di kota besar ini? Tahukah Anda bagaimana kehidupan keluarga mereka? Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini tidak pernah terlintas di pikiran Anda. Sebagian dari Anda pasti berpikir bahwa untuk apa memikirkan orang lain, sedangkan memikirkan diri sendiri saja sudah kerepotan. Namun, tidak menutup kemungkinan sebagian dari Anda pasti juga pernah terlintas pertanyaan sepeti ini, atau mungkin juga Anda telah memikirkannya dan mencoba untuk mencari tahu tentang mereka dan membantu sesuai dengan kemampuan yang Anda miliki. Tindakan Anda itu sangat mulia sekali.
Pedagang keliling, mereka juga manusia, mereka adalah saudara kita semua. Seandainya kita tidak pernah terlintas pikiran seperti itu, minimal kita memberi sedikit perhatian kepada mereka dengan memberi seulas senyum. Tersenyumlah dengan setulus hatimu, mereka akan menyambut senyummu itu dengan senang hati.
Para pedagang itu pasti membawa barang dagangan yang sedikit. Beban berat di pundak seakan tidak pernah mereka rasakan. Tiap hari, tanpa mengenal lelah, terus berjalan menyusuri kota ini. Keikhlasan dan kagigihan dalam mencari rizki untuk menyambung hidup, menghilangkan beban itu.
Pernahkah Anda berpikir berapa penghasilan mereka tiap harinya? Pernahkah Anda memikirkan bagaimana mereka bisa menghidupi keluarga mereka untuk tetap bertahan hidup di kota besar ini? Tahukah Anda bagaimana kehidupan keluarga mereka? Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini tidak pernah terlintas di pikiran Anda. Sebagian dari Anda pasti berpikir bahwa untuk apa memikirkan orang lain, sedangkan memikirkan diri sendiri saja sudah kerepotan. Namun, tidak menutup kemungkinan sebagian dari Anda pasti juga pernah terlintas pertanyaan sepeti ini, atau mungkin juga Anda telah memikirkannya dan mencoba untuk mencari tahu tentang mereka dan membantu sesuai dengan kemampuan yang Anda miliki. Tindakan Anda itu sangat mulia sekali.
Pedagang keliling, mereka juga manusia, mereka adalah saudara kita semua. Seandainya kita tidak pernah terlintas pikiran seperti itu, minimal kita memberi sedikit perhatian kepada mereka dengan memberi seulas senyum. Tersenyumlah dengan setulus hatimu, mereka akan menyambut senyummu itu dengan senang hati.
Comments