Skip to main content

Minat Baca Pada Remaja Saat Ini


Membaca adalah kegiatan yang menarik, sehingga banyak orang yang menjadikan aktivitas ini sebagai hobi atau sebagai suatu alternatif untuk mengisi waktu luang. Begitu juga dengan para remaja, karena pada masa ini adalah masa pencarian jati diri, sehingga mereka memerlukan suatu kegiatan yang dapat mendukung dalam proses pencarian ini. Selain itu, membaca juga merupakan kegiatan yang positif ketika mereka sedang tidak ada kegiatan atau jika merasa jenuh dengan aktivitas lain. Hal ini sangat penting agar mereka tidak mudah terjerumus ke dalam kegiatan lain yang merugikan mereka, seperti minum minuman keras, dugem dan lain-lain.

Di dalam ajaran islam, menuntut ilmu adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan bagi setiap muslim yang sudah baligh atau dewasa. Salah satu caranya yaitu dengan membaca. Perintah untuk membaca tertulis di dalam Al Qur’an yaitu ayat pertama pada surat Al ‘Alaq.

Membaca juga merupakan salah satu kegiatan yang praktis, murah, dan tentunya sangat bermanfaat, yaitu ilmu dan pengetahuan menjadi luas. Praktis karena tidak membutuhkan peralatan yang rumit, dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, di tempat yang sunyi sepi atau di tempat yang ramai penuh orang. Membaca juga tidak memerlukan jadwal yang pasti seperti ketika menuntut ilmu di sekolah atau di kampus. Jadwal membaca bisa diatur sendiri sesuai dengan yang inginkan, bahkan jika tidak diatur pun tidak menjadi masalah, waktu-waktu luang bisa dimanfaatkan untuk membaca. Dikatakan murah, karena tidak perlu mengeluarkan biaya. Jika tidak ada bahan bacaan, bisa meminjam buku dengan pergi ke perpustakaan atau meminjam dari teman.

Masyarakat luas khususnya telah memahami apa makna membaca. Definisi membaca sangatlah luas. Pada umumnya kegiatan membaca diidentikkan dengan membaca buku, tetapi sebenarnya kegiatan membaca tidak harus dengan membaca “buku”. Membaca sebuah catatan dalam selembar kertas kecil, sobekan dari majalah atau surat kabar yang ditemukan di jalan tanpa sengaja pun dapat disebut sebagai kegiatan membaca. Begitu pula dengan bahan bacaan. Buku bukan merupakan satu-satunya sumber yang dapat dijadikan bahan bacaan, potongan kertas asalkan masih bisa dibaca dan dipahami informasinya bisa dijadikan bahan untuk membaca. Membaca juga tidak harus dari bahan bacaan yang tertulis di kertas, tetapi bisa dari tulisan yang ada di televisi, di layar komputer, atau bisa juga di media periklanan seperti spanduk-spanduk yang terpasang di jalan raya.

Kegiatan membaca juga tidak melulu harus duduk berjam-jam menghabiskan waktu untuk membaca seluruh isi buku sampai tuntas. Membaca bisa di mana saja dan kapan saja, bisa sambil nonton televisi, bisa juga di kendaraan umum, atau ketika jenuh dengan kegiatan-kegiatan di sekolah atau di kampus. Setiap ada waktu luang dapat dimanfaatkan untuk membaca. Misalnya, ketika sedang berada di jalan dan tanpa sengaja menemukan brosur suatu produk tertentu, lalu merasa penasaran ingin tahu isinya, maka kita bisa membaca tulisan yang ada di brosur tersebut. Contohnya lagi, jika mendapat tugas dari dosen atau guru untuk mencari referensi di internet, mau tidak mau harus membaca agar tahu data mana saja yang sesuai dengan tugas tersebut. itu artinya kita sudah melakukan kegiatan “membaca”.

Sedangkan bahan bacaan jenisnya sangat beragam, mulai dari “buku” itu sendiri sampai sumber yang bukan berupa “buku”. Sumber yang berupa “buku”, dapat berasal dari buku referensi _yang biasanya ditulis oleh seseorang ahli dalam bidang tertentu_, novel, koran, majalah, komik, buletin, bahkan dari catatan-catatan kecil pada selembar kertas. Sedangkan sumber yang bukan berupa “buku”, misalnya dari internet yang dapat berupa blog atau dalam bentuk website, dari televisi yang biasanya ada dalam program berita dan lain sebagainya.

Ketika membaca, terkadang memerlukan sedikit pemikiran, tetapi tergantung apa yang dibaca. Jika yang dibaca adalah sebuah buku pelajaran atau buku literatur, untuk memahami isi yang ada di dalamnya memerlukan suatu pemikiran. Biasanya pada tingkat remaja, bacaan seperti ini mudah mereka cerna dan pahami dengan baik. Hal ini karena pada masa remaja, mereka sudah mulai bisa berpikir dengan lebih baik. Artinya, mereka sudah bisa membedakan mana yang harus dikerjakan dan mana yang tidak harus dikerjakan. Selain itu, pada masa remaja perkembangan minat baca semakin meningkat karena mereka membutuhkan informasi yang lebih banyak lagi.

Sedangkan remaja sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu tahap perkembangan dari masa anak-anak untuk tumbuh menjadi dewasa yang ditandai oleh perubahan fisik, intelegensi dan sikap sosial. Pada periode ini seseorang melakukan pencarian jati diri mereka yang sesungguhnya. Dalam proses pencarian jati diri ini, remaja cenderung akan melakukan banyak hal yang mereka anggap itu baik. Misalnya, membentuk kelompok dengan teman-teman sebaya mereka, bergaul dengan masyarakat sekitar, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah atau di kampus, dan lain sebagainya.

Seseorang yang berada dalam masa remaja, sebagian besar dari mereka akan perlahan-lahan meninggalkan dunia anak-anak. Mereka tidak akan lagi menyukai hal-hal yang berhubungan dengan anak-anak, bahkan dalam hal bermain pun mereka akan memilih mana yang sekiranya cocok bagi mereka. Hal-hal yang pada masa anak-anak dianggap penting, ketika menjadi remaja belum tentu dianggap penting bahkan tidak sama sekali. Mereka akan memikirkan dan mencari hal-hal baru yang menurut mereka lebih menarik dari masa anak-anak. Terkadang, ketika melakukan suatu hal baru tersebut mereka tidak peduli dan tidak memikirkan apakah kegiatan itu membawa dampak yang positif atau malah membawa dampak negatif.

Kehidupan remaja disetiap tempat berbeda-beda berdasarkan situasi dan kondisi dimana para remaja itu tinggal. Remaja yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, kehidupannya sangat kontras dengan kehidupan remaja yang tinggal di desa. Hal ini karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah fasilitas.

Mayoritas kehidupan remaja di kota-kota besar seperti di Jakarta penuh dengan kemewahan, glamour, serta pergaulan yang bebas seakan tanpa batas. Hal ini ditunjang dengan adanya berbagai macam fasilitas telah tersedia hampir di seluruh penjuru kota. Tempat-tempat hiburan, seperti mal, pusat perbelanjaaan, bioskop mulai dari kelas menengah keatas hingga menengah kebawah sangat mudah ditemukan dan dijangkau, sehingga seluruh lapisan masyarakat kota dapat menikmati fasilitas tersebut. Remaja yang tinggal pada daerah seperti ini, ketika ada waktu luang cenderung memilih untuk pergi mencari hiburan daripada membaca buku. Mereka lebih suka menghabiskan waktu untuk bersenang-senang bersama teman-temannya dengan jalan-jalan di mal, walaupun hanya sekedar jalan mondar-mandir tanpa tujuan yang jelas. Waktu yang mereka berikan untuk bersenang-senang tidak sebanding dengan waktu yang diluangkan untuk membaca. Waktu untuk membaca seakan sangat terbatas bahkan hampir tidak ada. Bagi mereka yang penting adalah merasa senang.

Berbeda dengan remaja yang tinggal di desa, kesederhanaan merupakan ciri dari kehidupan mereka. Fasilitas-fasilitas umum yang disediakan juga terbatas, tidak sebanyak yang ada di kota-kota besar. Oleh karena itu, jika ada waktu luang mereka tidak akan pergi ke mal atau tempat hiburan, tetapi mereka lebih memilih pergi ke rumah salah satu temannya dan berkumpul bersama, walaupun hanya sekedar duduk-duduk dan berbincang-bincang dengan temannya. Ketika tidak ada acara untuk keluar rumah, mereka tidak akan pergi kemana-mana, waktu dihabiskan di rumah saja, terutama remaja perempuan. Remaja perempuan lebih memilih tinggal di rumah untuk membaca buku atau membuat suatu kerajinan tangan. Meskipun begitu tidak semua kehidupan seperti itu terjadi pada setiap remaja, baik itu di desa maupun di kota, semua itu relatif, tergantung dari diri pribadi mereka masing-masing. Mereka sendiri yang berhak mengatur diri mereka, bukan orang lain.

Minat baca pada remaja saat ini tidak bisa dikatakan tinggi atau rendah. Hal ini karena pembaca tidak akan menunjukkan kepada orang lain jika mereka ingin melakukan kegiatan membaca buku. Mereka akan memilih tempat yang dianggap nyaman untuk membaca dan memahami isi buku yang dibaca. Bisa di taman, di perpustakaan, di rumah, atau bahkan di tempat umum. Minat remaja dalam membaca tidak bisa diukur dari seberapa sering atau seberapa banyak buku yang telah dibaca. Penyebabnya adalah tidak semua remaja menyukai buku. Mayoritas remaja saat ini lebih menyukai koran, majalah atau tabloid di bandingkan dengan buku. Semua itu tergantung dari kebutuhan setiap remaja akan informasi.


Comments

Popular posts from this blog

Plot Twist

Buku terbaru untuk penulis yang ingin punya karya spesial. PLOT TWIST Menyiapkan Kejutan dalam Cerita Karya terbaru Isa Alamsyah untuk penulis yang mau mempunyai karya spesial. Cerita dengan plot twist (alur atau ending menipu) selalu memberi kesan mendalam, mengesankan, membuat kagum, dan berbekas. Di buku ini, Psikolog Vera Tolbin mengungkapkan kenapa itu terjadi. Sejauh ini memang hanya penulis spesial yang bisa melakukan itu. Tapi itu dulu. Kini dengan paduan buku Plot Twist, semua penulis bisa menemukan cara mudah membangun plot twist. Buku ini akan menyajikan beragam visualisasi dan intermezzo menarik, mengungkap berbagai tips membuat plot twist dan terpenting, membongkar rahasia 31 jenis teknik membuat plot twist yang terbukti sukses di cerpen, novel, dan film, dilengkapi lebih dari 70 contoh karya. Testimoni Pembaca Ini jelas! Sebuah buku yang sangat berbeda dengan buku-buku kebanyakan. Sangat bermanfaat dan memungkinkan seseorang mampu menulis apa pun jadi menarik

From Me to You : Love Notes

Info Buku Penulis: Asma Nadia Penerbit: Republika Sinopsis Cinta dan kepalsuan seperti dua mata uang pada koin yang sama. Ada yang berbahagia karena bisa menentukan pilihan, ada pula yang terpaksa menunggu sambil berharap nasib baik menghampiri. Jika ujung cerita berakhir seperti kisah Cinderella atau Siti Nurbaya, itu masalah lain. Tetapi proses—istilah untuk menyebut pencarian yang melibatkan kalimat-kalimat puitis, hitungan matematis, dan berbagai buku problem solving—adalah sesuatu yang tak bisa diabaikan. Sebab, di sana diperlukan kehati-hatian, sikap bijak, dan yang paling penting komunikasi dengan Allah, agar jalan yang dirintis mendapat ridha-Nya. From Me to You: Love Notes ini persembahan untuk yang sedang jatuh cinta, menanti cinta sejati, atau kamu yang tak ingin tersesat oleh cinta yang salah. Untuk info pemesanan, silakan tuliskan di kolom komentar.

Sundubu Jjigae Ala Anak Kos

Sundubu jjigae. Masakan ini tidak asing lagi di telinga penggemar drama Korea. Karena penasaran rasanya, aku coba memasaknya untuk makan malam. Bahan, bumbu, dan alat seadanya. Bahan: Pokcoy Jamur enoki Toge Moyashi Tahu (kedelai) putih Minyak sayur untuk menumis   Bumbu: Bawang putih Bawang bombay Garam Saus tiram Bubuk cabe (bon cabe) Dengan bahan-bahan dan bumbu-bumbu di atas, silakan ditebak bagaimana rasanya. Yang pasti tidak seenak aslinya. Tetapi bagiku yang masih amatir soal memasak, rasanya cukup segar. Ada rasa bahagia terselip dan sejenak melupakan pekerjaan yang menumpuk. Alhamdulillah.. Yuk, manfaatkan waktu selagi #dirumahaja untuk belajar dan berkreasi hal-hal baru (tentunya hal yang positif).