Skip to main content

Sejarah Nabi #5

Nabi  Ibrahim as. dan Bunda Sarah

Allah SWT tidak membiarkan Nabi Ibrahim teraniaya.
_"Api menjadi dinginlah dan selamatkan Ibrahim!"_ demikian Allah SWT berfirman kepada api.

Api pun tidak dapat membakar tubuh Nabi Ibrahim sehingga beliau dapat keluar dari dalam api dengan selamat. Kemudian, bersama Sarah, istrinya, Nabi Ibrahim  meninggalkan negerinya dan pergi ke Palestina. Dari Palestina, Nabi Ibrahim  dan Sarah tiba di Mesir. Saat itu, Mesir berada di bawah kekuasaan raja-raja Amalekit (Hyksos). Raja-raja Amalekit ini sangat menyukai wanita-wanita cantik. Jika wanita cantik itu telah menikah, raja-raja Amalekit akan membunuh suaminya.

Adik-adik tersayang, Bunda Sarah adalah wanita yang jelita. Melihat kecantikannya, raja berniat meminang Sarah menjadi istrinya.

"Apakah dia istrimu?" tanya raja kepada Nabi Ibrahim.

Nabi Ibrahim mengetahui bahwa dia akan dibunuh jika mengaku bahwa Sarah adalah istrinya. Oleh karena itu, beliau berpura-pura memperlakukan Sarah sebagai adiknya. Setelah itu, sahabat fillah, ternyata raja tidak dapat mendekati Bunda Sarah. Kakinya seolah tertanam di lantai.

"Wanita ini pasti dilindungi oleh Tuhannya. Aku tidak dapat mengganggunya," demikian pikir raja ketakutan.

Akhirnya, raja melepaskan Nabi Ibrahim dan Bunda Sarah. Sebagai hadiah, raja memberikan seorang hamba wanita bernama Hajar kepada mereka berdua.

Sahabat fillah, Nabi Ibrahim  terus berdakwah. Namun, beliau tidak juga diberi seorang anak untuk melanjutkan tugas dakwahnya, padahal usianya sudah semakin lanjut. Melihat hal itu, Bunda Sarah meminta Nabi Ibrahim  menikahi Hajar.

Apakah Allah memberi Nabi Ibrahim seorang anak dari rahim Hajar?


Catatan tambahan
Raja Namrud

Nabi Ibrahim  dibakar atas perintah Raja Namrud. Namrud adalah raja yang menganggap dirinya Tuhan. Allah kemudian membinasakan Namrud beserta pasukannya dengan serangan nyamuk. Demikian Allah menghinakan orang-orang yang sombong.

- Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku Jilid 1
- One Day One Siroh

Comments

Popular posts from this blog

212 Cinta Menggerakkan Segalanya

Info Buku Category: Novel Author: Helvi Tiana Rosa & Benny Arnas Issue 2018 Total Pages 272 halaman Dimension 13,5 x 20,5 cm Cover Softcover Color Black-White weight 300 gram Publishing: REPUBLIKA PENERBIT Prize : 58.000 Sinopsis Aksi Damai pada 2 Desember 2016 (212), merupakan peristiwa luar biasa yang telah menjadi bagian dari tonggak sejarah umat Islam di Indonesia, bahkan dunia. Pada hari itu, diperkirakan lebih dari tujuh juta orang memenuhi kawasan Monumen Nasional (Monas) dan sekitarnya, menyatakan sikap, dan kecintaan mereka kepada Allah dan Al-Qur’an. Film dan novel 212 ini bukan tentang gerakan politik, atau kisah cinta biasa. Film dan novel 212 Cinta Menggerakkan Segala (CMS) menguraikan tentang hubungan antarmanusia dan cinta manusia dengan Tuhannya yang terangkai dalam momen 212. Seperti juga 212 yang merupakan aksi damai, film serta novel ini juga membawa pesan damai dari umat Islam Indonesia. Jika ingin mendapatkan buku ini, silakan isi di kolom ...

Menu Sarapan Sederhana

Menu sarapan pagi ini adalah nasi, telur dadar, dan sayur bening oyong. Menunya sederhanya dan rasanya biasa saja. Namun, jika dinikmati ketika masakannya masih hangat, rasanya menjadi tidak biasa. Apalagi jika suasana hati dan pikiran sedang bahagia.. Untuk para pembaca, jangan lupa sarapan ya..

Sejarah Nabi #7

Sumur Zamzam Sahabat fillahku, atas kehendak Allah SWT jua, Nabi  Ibrahim as. mengajak Bunda Hajar dan bayinya pergi jauh, jauh sekali; ke tengah sebuah lembah tandus yang sekarang disebut Mekah. Tempat itu merupakan tempat persinggahan rombongan pedagang. Akan tetapi, saat itu adalah saat-saat paling sepi sepanjang tahun. Tidak ada satu orangpun yang tampak di sana. "Aku harus meninggalkanmu," kata Nabi Ibrahim kepada istrinya. "Apakah ini kehendak Allah SWT?" tanya Bunda Hajar. Nabi Ibrahim  mengangguk pasti, "Allah pasti menjagamu dan anak kita." Kemudian, Nabi Ibrahim  pergi meninggalkan Bunda Hajar dan Ismail dengan bekal seadanya. Tidak lama kemudian, air pun habis. Ismail menangis kehausan. Bunda Hajar kebingungan, apalagi saat itu air susunya pun tidak keluar. Ke mana dia harus mencari air di tempat setandus ini? Bunda Hajar berlari ke puncak bukit terdekat. "Ya Allah hindarkan kami dari mati kehausan. Berikanlah k...