Skip to main content

Sejarah Nabi #4

Keberanian Nabi Ibrahim as.

Sahabat fillahku, Nabi Ibrahim as. adalah salah satu nabi yang sangat berani menghadapi kaum yang sesat. Beliau tidak peduli mereka mengejek ajakannya.
Pada saat yang tepat, saat semua penduduk mengadakan pesta tahunan, Nabi Ibrahim as.   mendatangi kuil dengan membawa kapak besar yang tajam. Di dalam kuil, banyak sekali makanan untuk persembahan. Makanan itu masih utuh karena patung memang tidak bisa makan. Nabi Ibrahim as. hanya tersenyum mengingat kebodohan penduduk Negeri Babilonia (sekarang Irak). Lantas, dengan tangkas, Nabi Ibrahim as. merobohkan semua patung-patung di dalam kuil, kecuali patung yang paling besar. Sebelum pergi, Nabi Ibrahim as. meninggalkan kapaknya di pundak patung paling besar.

Raja Namrud dan penduduk Babilonia sangat terkejut ketika mereka kembali dan melihat kuil tempat penyembahan mereka hancur.

"Siapa yang telah menganiaya tuhan-tuhan kita?!"teriak raja Namrud sangat marah. "Siapapun dia ... dia harus diberi hukuman yang setimpal!"

"Hamba tau ini pasti perbuatan Ibrahim!"kata seorang penduduk.

"Panggil dia sekarang juga!"

Para pengawal kerajaan diikuti beberapa penduduk mendatangi rumah Nabi Ibrahim as. Derap langkah mereka terdengar riuh. Nabi Ibrahim as. pun diseret dan diarak keliling kota. Beliau lalu dibawa ke tempat terbuka.

"Ibrahim, apa betul kamu yang telah menghancurkan tuhan-tuhan kami?" tanya seorang hakim beberapa saat kemudian.

Nabi Ibrahim as. tersenyum tenang, "Bukan," jawabnya singkat, "coba lihat, bukankah yang memegang kapak itu patung yang paling besar? Barangkali dia yang melakukannya," lanjutnya.

"Mana mungkin? Dia tidak bisa melakukan apapun!" Kata hakim tegas.

Nabi Ibrahim as. tersenyum lagi, "Kalau tidak bisa melakukan apapun, mengapa kalian menyembahnya?" ujarnya pelan.

Semua orang terpana mendengar perkataan Nabi Ibrahim as. yang begitu pelan, tetapi amat mengagetkan.

"Mengapa kalian menyembah sesuatu yang tidak mendatangkan kebaikan? Mengapa kalian tidak juga menyadari kesalahan kalian?"

"Diam!" bentak Raja Namrud tidak tahan mendengar kalimat Nabi Ibrahim as.
 "Prajurit! sekarang juga kumpulkan kayu bakar untuk membakar Ibrahim!" Perintahnya kemudian.

Tidak berapa lama, kayu pun terkumpul dan membentuk perapian yang siap membakar Nabi Ibrahim as. Begitu api berkobar, Nabi Ibrahim as. dilemparkan ke dalamnya, disaksikan hampir semua penduduk Negeri Babilonia. Pada saat itu pula, Allah berfirman, _"Hai api, menjadi dinginlah (kamu) dan berilah keselamatan bagi Ibrahim."_ (QS Al Anbiya, 21:69).


Catatan tambahan

Ayah Nabi Ibrahim as.

Nabi Ibrahim as. dilahirkan di Irak (Kaldea). Ayahnya adalah seorang tukang kayu pembuat patung. Patung-patung itu dijual kepada masyarakat untuk disembah. Ketika remaja, Ibrahim sangat heran melihat patung buatan ayahnya disembah orang. Ayahnya sangat marah ketika Ibrahim menanyakan hal itu. Sebabnya sang ayah khawatir patung-patungnya tidak laku akibat ulah Ibrahim.
                         
- Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 1

- One Day One Siroh

Comments

Popular posts from this blog

212 Cinta Menggerakkan Segalanya

Info Buku Category: Novel Author: Helvi Tiana Rosa & Benny Arnas Issue 2018 Total Pages 272 halaman Dimension 13,5 x 20,5 cm Cover Softcover Color Black-White weight 300 gram Publishing: REPUBLIKA PENERBIT Prize : 58.000 Sinopsis Aksi Damai pada 2 Desember 2016 (212), merupakan peristiwa luar biasa yang telah menjadi bagian dari tonggak sejarah umat Islam di Indonesia, bahkan dunia. Pada hari itu, diperkirakan lebih dari tujuh juta orang memenuhi kawasan Monumen Nasional (Monas) dan sekitarnya, menyatakan sikap, dan kecintaan mereka kepada Allah dan Al-Qur’an. Film dan novel 212 ini bukan tentang gerakan politik, atau kisah cinta biasa. Film dan novel 212 Cinta Menggerakkan Segala (CMS) menguraikan tentang hubungan antarmanusia dan cinta manusia dengan Tuhannya yang terangkai dalam momen 212. Seperti juga 212 yang merupakan aksi damai, film serta novel ini juga membawa pesan damai dari umat Islam Indonesia. Jika ingin mendapatkan buku ini, silakan isi di kolom ...

Menu Sarapan Sederhana

Menu sarapan pagi ini adalah nasi, telur dadar, dan sayur bening oyong. Menunya sederhanya dan rasanya biasa saja. Namun, jika dinikmati ketika masakannya masih hangat, rasanya menjadi tidak biasa. Apalagi jika suasana hati dan pikiran sedang bahagia.. Untuk para pembaca, jangan lupa sarapan ya..

Sejarah Nabi #7

Sumur Zamzam Sahabat fillahku, atas kehendak Allah SWT jua, Nabi  Ibrahim as. mengajak Bunda Hajar dan bayinya pergi jauh, jauh sekali; ke tengah sebuah lembah tandus yang sekarang disebut Mekah. Tempat itu merupakan tempat persinggahan rombongan pedagang. Akan tetapi, saat itu adalah saat-saat paling sepi sepanjang tahun. Tidak ada satu orangpun yang tampak di sana. "Aku harus meninggalkanmu," kata Nabi Ibrahim kepada istrinya. "Apakah ini kehendak Allah SWT?" tanya Bunda Hajar. Nabi Ibrahim  mengangguk pasti, "Allah pasti menjagamu dan anak kita." Kemudian, Nabi Ibrahim  pergi meninggalkan Bunda Hajar dan Ismail dengan bekal seadanya. Tidak lama kemudian, air pun habis. Ismail menangis kehausan. Bunda Hajar kebingungan, apalagi saat itu air susunya pun tidak keluar. Ke mana dia harus mencari air di tempat setandus ini? Bunda Hajar berlari ke puncak bukit terdekat. "Ya Allah hindarkan kami dari mati kehausan. Berikanlah k...