Semua aktivitas manusia bertujuan untuk kebahagiaannya.
Berikut adalah 3 tipe manusia dalam mencari kebahagiaan. Tipe yang manakah kamu?
1.Tipe manusia yang bahagia karena harta.
Hidupnya bahagia karena harta yang banyak/melimpah.
Contoh manusia yang bahagia karena harta yang melimpah di dalam Al Qur’an yaitu, Qarun, anak paman nabi Musa as.
Di dalam Al Qur’an Allah berfirman,
“Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.”” (TQS. Al Qashash 76)
Gambaran harta yang dimiliki Qarun
“Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: “Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.”” (TQS. Al Qashash: 79)
Qarun menjadi sombong
“Qarun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku “. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.” (TQS. Al Qashash 78)
Azab dari Allah pada Qarun:
“Maka kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah, dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).” (TQS. Al Qashash 81)
Jadi, harta tidak dapat dijadikan tujuan hidup, firman Allah: “Dan ketahuilah, bahwa hartamu, dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (TQS. Al Anfaal ayat 28)
Sebagai contoh, Kisah Fir’aun dan raja Namrud
“Dan berkata Fir’aun: “Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta”.” (TQS. Al Qashash ayat 38)
“Maka Kami hukumlah Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim.” (TQS. Al Qashash ayat 40)
Jadi, kekuasaan juga tidak bisa dijadikan tujuan hidup.
Jadi, jangan jadikan hal ini juga sebagai tujuan hidup untuk meraih kebahagiaan.
Kebahagiaan yang sesungguhnya, yang hakiki adalah ketenangan dan ketentraman dalam hidup.
Tips meraih kebahagiaan yang hakiki yaitu;
1. Mempertebal keimanan “Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (TQS. Al Fath ayat 4)
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (TQS. Ar Ra’d ayat 28)
Comments
salam sukses selalu ..:)