Nabi Ibrahim Berangkat ke Mekah Sahabat fillahku, dengan izin Allah, Bunda Hajar pun mengandung. Tidak lama kemudian, lahirlah bayi kecil yang diberi nama Ismail. Dengan dada yang dipenuhi kasih sayang dan rasa syukur mendalam atas karunia Allah, Nabi Ibrahim mendekap Ismail erat-erat. Sudah puluhan tahun beliau menantikan seorang anak, kini pada usia senja, anak yang didambakan lahir. Air mata sang Nabi berlinang-linang menahan haru. "Engkaulah belahan jiwaku, engkaulah penerus dakwahku kelak," bisik Nabi Ibrahim kepada bayinya yang mungil. Sejak itu, hari-hari Ibrahim dipenuhi dengan tawa Ismail. Di sela-sela kesibukan berdakwah, beliau selalu menyempatkan diri untuk menggendong sang bayi. Bunda Sarah juga sangat menyayangi Ismail. Beliau sering membantu Bunda Hajar mengasuh sang bayi. "Lihat, Kanda," bisik Bunda Sarah sambil mendekap Ismail, "alangkah miripnya bayi lucu ini denganmu." Nabi Ibrahim tersenyum mendengar perkataan i...
"Cinta dunia seperti mencintai seperempat hidupmu, dan cinta akhirat seperti mencintai semua hidupmu"