Keturunan Nabi Ismail Sahabat fillahku, tak lama kemudian, Ismail menikah. Namun, belum berapa lama, rasa gembira itu berubah duka karena Bunda Hajar wafat. Ismail amat kehilangan ibunya. Betapa tidak, ia ditinggal oleh orang yang sangat ia sayangi dan menyayanginya. Mendengar istrinya wafat, Nabi Ibrahim yang telah berusia lanjut datang ke Mekah. Ketika tiba di rumah Ismail, Nabi Ibrahim diterima oleh menantunya. "Bagaimana kehidupan kalian?" tanya Nabi Ibrahim. "Hidup kami susah dan terlalu sederhana. Bahkan, sekarang pun saya tidak dapat menyuguhkan apa-apa kepada Bapak," keluh istri Ismail. Nabi Ibrahim termenung. Ia pun berdiri dan pamit. "Sampaikan kedatanganku kepada Ismail. Katakan juga kepadanya bahwa aku ingin agar ia mengganti gerbang rumah ini." Ketika Ismail pulang, istrinya menyampaikan pesan ini. "Itu ayahku," kata Ismail, "pesan itu memerintahkan agar saya menceraikanmu karena kamu tidak berla...
"Cinta dunia seperti mencintai seperempat hidupmu, dan cinta akhirat seperti mencintai semua hidupmu"