Skip to main content

Posts

Showing posts from 2011

AUDISI TRUE STORY OF JOMBLO

AUDISI TRUE STORY OF JOMBLO: "STATUS" GALAU PARA JOMBLO By  Joni Lis Efendi Full  and  Joni Lis Efendi WR  in  Penulis Jomblo Bahagia (PeJoBa) §   DL 05 November 2011 §   25 kisah terpilih akan dibukukan dan penulis mendapat royalti. Perjanjian menyusul. Syarat dan Ketentuan : 1.        Terbuka untuk  anggota Writing Revolution dan umum, yang masih lajang alias jomblo. GRATIS. 2.        Tema: "STATUS" GALAU PARA JOMBLO , kisah sejati bagi para jomblo yang berjuang keras menghadapi berbagai tantangan hidup, seperti jatuh bangun membangun cinta, merintis karier, menempuh pendidikan, dilema "menuruti keinginan" orang tua terhadap pilihan hidup (pendidikan, cinta dan pekerjaan) dan semua hal yang berkaitan dengan perjuangan hidup seorang jomblo untuk eksistensinya. 3.        Kisah ini harus kisah sejati yang dialami sendiri yang dapat memberikan pelajaran hidup yang berharga bagi pembaca. 4.        Panjang naskah 4-

Aroma Kematian

alhikmah.com -   “Assalamu’alaikum …..” sebuah salam persaudaraan yang berusaha kami biasakan di lingkungan kos, kuucapakan seiiring dengan langkah kakiku ke ruang tamu kos yangkarena ‘saking’ berantakannya sebenarnya tak terlalu layak untuk disebut sebagai ruang tamu. “Wa‘alaikumsalam ” jawab beberapa adik kelasku yang ada di ruang tamu. Rasa capek yang sepulang dari aktivitas rutinku sedikit terobati dengan wajah-wajah ceria dan tentu saja tak ketinggalan, kekonyolan-kekonyolan khas anak kost. Sebuah suasana yang sering sekali kurindukan ketika aku pulang kampung dalam jangka waktu yang agak lama. Melihat papan tulis butut yang terpasang di dekat pintu masuk adalah satu hal yang selalu kulakukan ketika masuk ke kos tercinta ini, siapa tau ada berita penting buatku. Gemetar rasanya melihat kata-kata yang terangkai di papan tulis kosku. “Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un, telah meninggal dunia Bp. H…… “. Kata itulah yang tertulis di papan pengumuman kosku. Sering kali ketika mendeng

Rebutlah Gelar Wanita Sholehah

Pertama-tama adalah mesti engkau sadari, bahwa sesungguhnya aku tak akan menilai kecantikan wajahmu di balik jilbab yang engkau kenakan, serta harta yang kau miliki sebagai daya tarik untuk menikahimu. Tapi kecantikan hati, perilaku, serta ketaatanmu kepada Dienul Islam itu yang utama. Memang hal ini sangat musykil di zaman yang telah penuh dengan noda-noda hitam akibat perbuatan manusia, sehingga wanita-wanitanya sudah tidak malu lagi untuk menjual kecantikannya dan berlomba-lomba memperlihatkan aurat dengan sebebas-bebasnya demi memuaskan hawa nafsu jahatnya. Namun itulah yang diajarkan Rasulullah SAW, kepada kita melalui haditsnya : “Janganlah engkau peristrikan wanita karena hartanya, sebab hartanya itu menyebabkan mereka sombong. Dan jangan pula kamu peristrikan wanita karena kecantikannya, karena boleh jadi kecantikannya itu dapat menghinakan dan merendahkan martabat mereka sendiri. Namun peristrikan wanita atas dasar Diennya. Sesungguhnya budak hitam legam kulitnya tetapi Dien

Kata "Wanita"

Ketika mendengar kata “wanita” yang terlintas pertama kali dalam benak kita adalah lemah, manja, cerewet, gila perhatian, dan image lain yang terkadang memojokkan wanita. Namun, itulah wanita. Dia diciptakan untuk menghiasi dunia ini. Bagi yang merasa dirinya wanita, berbahagialah, berbanggalah menjadi seorang wanita. Wanita juga manusia. Sedangkan manusia penuh dengan kekurangan, tidak luput dari kekurangan dan kelemahan. Bukankah manusia itu tidak ada yang sempurna? Kalau wanita diiidentikkan dengan kelemahan, itu merupakan cirri khas, dan keunikan tersendiri dari wanita. Di zaman yang serba modern ini wanita sudah tidak lagi dipandang sebelah mata. Eksistensi wanita dalam kehidupan ini sudah diakui oleh dunia. Peranan wanita tidak lagi hanya bergerak dalam sekup keluarga saja, kini bidang apapun mampu digeluti oleh wanita. Bukankah itu menunjukkan kalau wanita itu bisa? Bisa melakukan hal yang lebih dari pada laki-laki. Namun begitu, wanita tetap tidak bisa disamakan oleh laki-laki

Wanita

Di sini Siapa pun yang mengaku sebagai wanita Kau memang lemah, Kau memang tak se kuat laki-laki , Air matamu mengalir tiada henti Tapi, Kau lembut, Kau menawan, Kau juga tegar. Kau mampu menundukkan Lawanmu Hanya dengan senyummu. Tunjukkan bahwa dirimu Bisa!

Ibuku Kartiniku

  Ibuku seorang Kartini. Semangat Kartini telah menjadi bagian dari hidupnya. Walaupun seorang ibu rumah tangga yang hanya lulusan Sekolah Dasar, pemikirannya tak jauh berbeda dengan ibu-ibu lain yang merupakan lulusan SMA atau Perguruan Tinggi. Dia ikhlas bekerja di rumah mengurus keluarga, suami dan ketiga anaknya yang mempunyai karakter yang jelas berbeda dan susah diatur. “Mba... Mba... Ayo bangun! Sudah subuh.” dengan sabar dan lembut ibu membangunkan ku dari mimpi panjang. “Bangunkan juga adik-adikmu. Nanti kesiangan berangkat sekolahnya.” Ibuku setiap hari bangun pukul tiga pagi, paling awal dari anggota keluarga yang lainnya. Ketika semua masih terlelap dalam balutan selimut, ibu sudah berada di dapur bergelut dengan perabotan dapur untuk mempersiapkan sarapan pagi keluarganya. Ketika adzan subuh mulai berkumandang, dibangunkannya satu persatu anggota keluarganya, mulai dari ayahku, lalu aku sebagai anak tertua, dan barulah tugasku membangunkan kedua adikku yang manis, dan ya